lantern
Rabu, 30 Mei 2012
Cerita Harian Sri #biografi Sri
Sri Ningrum Pujiastuti. Gadis kampung yang lugu, periang dan penuh semangat itu yang akrab kita panggil Sri. Anak sulung dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Jatmoko dan Ibu Widya, bapaknya seorang petani perkebunan sayuran sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga biasa yang kesehariannya hanya menjaga warung di depan rumah mereka. Adiknya, Banyu Wira Mandiri panggil saja Banyu. Bocah kelas 2 SMA yang hobinya bermain bola itu sangat sayang kepada kakaknya dan keluarganya. Mereka adalah keluarga yang saling melengkapi, keluarga yang hidup dalam lingkungan yang sederhana jauh akan kemewahan tapi mereka selalu bersyukur akan apa yang sudah mereka dapat setiap harinya. Mereka bertempat tinggal di sebuah desa di daerah Bantul, Yogyakarta. Rumah mereka sederhana berdinding kayu papan jati, beratap genting tanah liat dan lantainya pun sebagian beralaskan tanah sebagian lagi beralaskan semen. Sri saat ini sedang melanjutkan pendidikannya di sebuah Universitas Swasta ternama di Yogyakarta jurusan teknik lingkungan. Dia ingin sekali segera lulus sarjana dan bekerja agar dia bisa membantu keuangan keluarganya.
Minggu, 13 Mei 2012
Peranan Teknologi dalam Pendidikan
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan elemen penting
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknologi informasi pada
aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah
menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana
memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada
struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan
dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber
daya manusia (SDM) TIK, mulai dari keterampilan dan pengetahuan, perencanaan, pengoperasian,
perawatan dan pengawasan, serta peningkatan kemampuan TIK para pimpinan di
lembaga pemerintahan, pendidikan, perusahaan, UKM (usaha kecil menengah) dan
LSM. Sehingga pada akhirnya akan dihasilkan output yang sangat bermanfaat baik
bagi manusia sebagai individu itu sendiri maupun bagi semua sektor kehidupan(Pikiran
Rakyat, 2005:Mei).
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah
memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses
pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada
lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu :
1. Dari pelatihan ke penampilan,
2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3. Dari kertas ke “on line” atau saluran,
4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.
1. Dari pelatihan ke penampilan,
2. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3. Dari kertas ke “on line” atau saluran,
4. Fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. Dari waktu siklus ke waktu nyata.
Komunikasi sebagai media pendidikan
dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer,
internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut (Rosenberg, 2001).
Kegiatan pembelajaran yang efektif memerlukan suatu media
yang mendukung penyerapan informasi sebanyak-banyakanya. Seiring dengan
perkembangan jaman, maka teknologi informasi berperan penting sebagai sarana
untuk mendapatkan sumber informasi sebanyak-banyaknya yang berhubungan dengan
materi pelajaran yang diajarkan.
- Teknologi Dan Hubungannya Dengan Metodologi Pembelajaran
Kata teknologi sering dipahami oleh orang awam sebagai sesuatu yang berupa
mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan Permesinan, namun sesungguhnya
teknologi pendidikan memiliki makna yang lebih luas, karena teknologi pendidikan
merupakan perpaduan dari unsur manusia, mesin, ide, prosedur, dan
pengelolaannya (Hoba, 1977) kemudian pengertian tersebut akan lebih jelas
dengan pengertian bahwa pada hakikatnya teknologi adalah penerapan dari ilmu
atau pengetahuan lain yang terorganisir ke dalam tugas-tugas praktis
(Galbraith, 1977).
Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan teknologi tidak dapat dipisahkan
dari masalah, sebab teknologi lahir dan dikembangkan untuk memecahkan permasalahan
yang dihadapi oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, maka teknologi
pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses (Sadiman,
1993). Sebagai suatu produk teknologi pendidikan mudah dipahami karena sifatnya
lebih konkrit seperti radio, televisi, proyektor, OHP dan sebagainya.
Peranan yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini
sangat jelas. Hadirnya e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah
memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-learning dapat didefinisikan
sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk,
Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video tape, TV interaktif, dan CD
ROM (Govindasamy, 2002). Menurut Kirkpatrick (2001), e-learning telah mendorong
demokratisasi pengajaran dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang
lebih besar dalam pembelajaran kepada siswa. Hal ini sangat sesuai dengan
prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional seperti termaktub dalam Pasal 4
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa “pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai
keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”.
Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan
menjadi dua: komplementer dan substitusi. Yang pertama mengandaikan bahwa cara
pembelajaran dengan pertemuan tatap-muka masih berjalan tetapi ditambah dengan
model interaksi berbantuan TI, sedang yang kedua sebagian besar proses
pembelajaran dilakukan berbantuan TI. Saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah juga telah memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi
proses pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
No. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan
jarak jauh di mana e-learning dapat masuk memainkan peran.
- Fungsi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memilliki tiga fungsi utama yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu :
1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
1. Teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka, membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keungan dan sebagainya.
2. Teknologi berfungsi sebagai ilmu pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Misalnya teknologi komputer dipelajari oleh beberapa jurusan di perguruan tinggi seperti informatika, manajemen informasi, ilmu komputer. dalam pembelajaran di sekolah sesuai kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya.
3. Teknologi berfungsi sebagai bahan dan alat bantu untuk pembelajaran (literacy). dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai : fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.
Disinilah peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara:
1. Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi, computer )
2. Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN ), dan
3. Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.
Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu :
1. memperbaiki competitive positioning;
2. meningkatkan brand image;
3. meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran;
4. meningkatkan kepuasan siswa;
5. meningkatkan pendapatan;
6. memperluas basis siswa;
7. meningkatkan kualitas pelayanan;
8. mengurangi biaya operasi; dan
9. mengembangkan produk dan layanan baru. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlombalomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.
- Faktor-Faktor Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan
Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu sendiri
berperan dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan
terpecaya.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa factor yang
mempengaruhi teknologi informasi yaitu :
1. Infrastruktur
2. Sumber Daya Manusia
3. Kebijakan
4. Finansial, dan
5. Konten dan Aplikasi (Soekartawi,2003).
1. Infrastruktur
2. Sumber Daya Manusia
3. Kebijakan
4. Finansial, dan
5. Konten dan Aplikasi (Soekartawi,2003).
- Masalah Dan Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi
Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan
dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat
membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin
terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan
merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika
yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall
terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas (lihat juga Lie, 2004).
terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna.
Masalah lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas (lihat juga Lie, 2004).
Menurut pendapat saya, peningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan, yaitu dengan cara menggunakan e-learning dalam kehidupan pendidikan saat ini. Karena e-learning dapat membantu sekali untuk para pelajar dalam proses pembelajarannya apalagi dalam pelajaran listening bahasa inggris atau pelajaran yang lain yang mengharuskan menggunakan e-learning. Teknologi informasi merupakan salah satu media yang efektif dalam kegiatan pembelajaran. Namun dalam penggunaanya harus sesuai dengan tujuan pembelajaran karena sering terjadi penyalahgunaan dalam penggunaan teknologi informasi. Semoga para teknologi dapat membuat inovasi terbaru untuk bidang pendidikan di Indonesia selain e-learning dan dengan adanya e-learning dalam pendidikan bisa dipergunakan secara efektif.
Sumber :
- http://nellahutasoit.wordpress.com/2012/04/23/peranan-teknologi-dalam-pendidikan-2/
Langganan:
Postingan (Atom)